Assalamu’alaikum sahabat,
Alhamdulillahirabil ‘alamin, Semoga ucapan syukur kita
kepada Allah senantiasa tak pernah luput dari lisan maupun hati kita karena
atas nikmat-Nya sampai detik ini kita masih diberikan penglihatan yang baik
sehingga mampu membaca dengan baik tulisan ini serta diberikan akal yang sehat
yang mampu menentukan yang baik maupun yang buruk dan masih banyak nikmt
lainnya yang tidak bisa kita sebutkan 1/1. Yang pada akhirnya dengan bersyukur itu Allah
akan menambah nikmat- Nya kepada kita, Sungguh luar biasa bukan?
Dan semoga kita senantiasa bershalawat kepada rasulullah
tercinta, sebagai salah satu bukti cinta kita kepadanya…atas segala perjuangan,
maupun pengorbananya ..
Sahabat, ternyata sudah
lama juga blog ini vakum tidak ada postingan padahal awalnya saya menargetkan
minimal ada satu postingan di setiap minggunya dalam blog ini. Namun ternyata
tidak semudah yang dibayangkan untuk terus konsisten, wajar saja Allah lebih
menyukai ibadah yang sifatnya konsisten biarpun sedikit dibandingkan banyak
tapi jarang2. Dan pantas saja sebuah ketekunan akan menghasilkan sesuatu yang
luar biasa karena memang tidak banyak orang yang mampu melakukannya.
Lewat tulisan ini saya hanya ingin berbagi tentang informasi
berita yang mungkin menjadi trending topic diberbagai media, saya yakin sahabat
sudah pada tau semuanya, jadi saya akan menyampaikan tentang bagaimana
menyikapi hal tersebut. Sebelum itu agar tidak banyak persepsi tentang berita
apa saya maksudkan diatas, saya lansung sebutkan saja yaitu berita tentang Gerhana
matahari. sudah pada tau kan?
Dibeberapa media memang berita ini selalu menjadi headline
karena gerhana matahari total ini hanya dapat disaksikan secara live dibeberapa
provinsi di Indonesia dengan syarat cuacanya yang mendukung yaitu pada tanggal
9 Maret 2015. Nah di Kepri sendiri khususnya kota Tanjungpinang memang tidak
termasuk daerah yang dilalui oleh gerhana matahari total tersebut namun jangan
kecewa kita masih dapat menyaksikan gerhana matahari parsial yaitu sekitar
pukul 6.22 WIB-08.23 WIB.
Dalam agama Islam sendiri gerhana bukan peristiwa biasa
seperti halnya pasang-surutnya ombak di lautan. Namun ada hikmah besar di balik
itu dan nabi Muhammag SAW telah memberikan contoh tentang apa saja yang harus
kita lakukan jika kita melihat gerhana tersebut. Karena kita sebagai umat
muslim tentunya kita harus mengikuti tuntunan yang telah diberikan tersebut
jangan sampai kita ikut-ikutan dengan budaya lain melakukan ritual-ritual aneh yang
tidak sesuai dengan syariat agama kita.
Berikut ini beberapa tuntunan yang dianjurkan ketika
terjadinya gerhana yang saya kutip dari Buletin Jum’at Al-Ilmu edisi 21 (Fikih)
tahun 1434 H
Dari sahabat al-Mughirah bin Syu’bah, bahwa Nabi Shallallahu
’alaihi wa sallam bersabda,
{إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ
آيَاتِ اللهِ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ, وَلاَ لَحِيَاتِهِ, فَإِذَا
رَأَيْتُمُو هُمَا فَادْ عُوا اللهَ وَصَلُّوا حَتَّى تَنْكَشِفَ}
”Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua ayat (tanda) di
antara ayat-ayat Allah. Tidaklah terjadi gerhana matahari dan bulan karena
kematian seseorang atau karena hidup (lahirnya) seseorang. Apabila kalian
melihat (gerhana) matahari dan bulan, maka berdoalah kepada Allah dan sholatlah
hingga tersingkap kembali.” (HR. Al-Bukhari no. 1043, dan Muslim no. 915)
Hadits baginda Nabi Shallallahu ’alaihi wa sallam di
atas menunjukkan kepada kita bahwa gerhana bukanlah sekedar fenomena alam
biasa. Gerhana merupakan fenomena alam yang memang Allah kehendaki sebagai
salah satu ayat (tanda) kebesaran-Nya.
Hadits di atas memberikan pelajaran dan tuntunan kepada kaum
mukminin terkait gerhana sebagai berikut:
·
Gerhana
adalah peringatan Allah agar hamba-hamba-Nya takut kepada-Nya. Maka tatkala
terjadi gerhana hendaklah umat manusia segera ingat kepada Allah Subhanahu
wa ta’ala dan segera menyadari bahwa AllahSubhanahu wa ta’ala sedang
mengingatkan kelalaian mereka dengan ancaman adzab-Nya. Dari sini, jelaslah
bagi kita kesalahan kebanyakan kebanyakan orang yang justru menjadikan fenomena
gerhana tersebut sebagai hiburan bagi mereka. Ketika ada informasi bahwa
gerhana akan terjadi pada hari tertentu pada jam tertentu, maka mereka bersiap
dengan kamera dan teropong masing-masing, mencari tempat-tempat strategis untuk
menyaksikan peristiwa ”indah” tersebut. Sungguh sangat jauh dari mengingat
Allah Subhanahu wa ta’ala, apalagi menyadari itu sebagai peringatan
dari-Nya. Kesalahan ini akibat menganggap gerhana sebagai kejadian antariksa
biasa, yang bersumber dari sikap mengandalkan sains, tanpa mau mengundahkan
berita dari Allah Subhanahu wa ta’ala, Pencipta dan Penguasa seluruh
alam dengan segenap galaksi dan langit yang ada didalamnya.
·
Tuntutan
Islam ketika terjadi gerhana. Baginda Nabi Shallallahu ’alaihi wa sallam mengajarkan
kepada kita tuntunan syariat yang mulia ketika terjadi gerhana matahari maupun
gerhana bulan, yaitu ada tujuh hal (sebagaimana dalam hadits-hadits tentang
gerhana):
1. Shalat gerhana
Tidak melakukan shalat gerhana kecuali bila gerhananya
terlihat. Sabda Nabi Shallallahu ’alaihi wa sallam di atas, ”Apabila
kalian melihat (gerhana) matahari atau bulan, maka berdoalah kepada Allah dan
shalatlah.” Nabi Shallallahu ’alaihi wa sallammengaitkan pelaksanaan
shalat gerhana dengan ”melihat (ru’yah)”. Al-Hafidz Ibnu Hajar Rahimahullah mengatakan,
”… karena pelaksanaan shalat (gerhana) dikaitkan dengan ru’yah.” (Lihat Fathul
Bari hadits no. 1041). Artinya, apabila telah diperkirakan
dengan hisab astronomis terjadi gerhana namun terhalangi oleh langit yang
mendung, maka tidak dilakukan shalat gerhana. Atau gerhana terjadi di wilayah
lain/ belahan bumi lainnya, sehingga tidak terlihat. Misalnya gerhana terjadi
di Eropa, tidak terjadi di Indonesia, maka orang Indonesia tidak disyariatkan
untuk melaksanakan shalat gerhana. Atau terjadinya gerhana matahari setelah
tenggelamnya matahari, atau gerhana bulan setelah terbitnya matahari sehingga
tidak bisa teramati, maka tidak ada shalat gerhana pula. Kemudian, fakta bahwa
gerhana bisa diketahui dengan hisab astronomis, tidak menghilangkan sebab dan
fungsi gerhana yang diberitakan oleh Nabi Shallallahu ’alaihi wa
sallam, yaitu ”Dengannya, Allah memberikan rasa takut kepada
hamba-hamba-Nya.”
2. Berdoa
3. Beristighfar
4. Bertakbir
5. Berdzikir
6. Bershadaqah
7. Memerdekakan budak(Lihat HR. Al-Bukhari no.
1040, 1044, 1059, 2519; Muslim no. 901, 912, 914)
Ini dilakukan sejak awal terjadinya gerhana, hingga
berakhirnya yang ditandai dengan kembalinya cahaya matahari atau bulan seperti
sedia kala.
Gerhana merupakan peristiwa penting dalam Islam. Islam
bernar-benar mengajak hamba untuk menyikapi gerhana yang sedang terjadi sebagai
peringatan dari Rabbul ’Alamin Subhanahu wa ta’ala. Hikmah ini tidak
bisa diketahui dengan ilmu sains, namun hanya bisa diketahui melalui wahyu yang
diturunkan kepada nabi Muhammad Shallallahu ’alaihi wa sallam.
Wallahu a’lam bish shawab.
Nah itulah beberapa tuntunan
yang telah dicontohkan kepada kita mudah-mudahan kita dapat meneladaninya. Dan semoga
dengan adanya peristiwa gerhana matahari ini bisa menambah ketaqwaan kita
kepada Allah SWT . amin ya rabbalalamin…
Khusus sahabat yang berada di
kota Tanjungpinang pemerintah kota Tanjungpinang bekerjasama dengan kementerian
kota Tanjungpinang akan menggelar shalat sunah khusuf(shalat gerhana), besok
pagi di lapangan Pamedan Ahmad Yani.
Sign up here with your email