Ramadhan will
Come Back, Sudah Sejauh Mana Persiapan Kita ?
Pernahkah
sahabat membaca surat Ar-Rahman? Atau minimal pernah mendengarkan bacaannya.
Saya yakin
sahabat pasti pernah mendengar ataupun membacanya.
Lalu, Apa yang terkesan di benak sahabat?
(sumber:google)
Apakah lafadz Fabiayi A`la Irobikuma
Thukadziban..yang diulang-ulang sebanyak 31 kali? Jika iya, mari kita coba
cermati maknanya,
Ternyata terdapat hal yang cukup menarik untuk kita perhatikan dalam ayat ini
Allah menggunakan kata "dusta"; bukan kata "ingkari",
"tolak" dan kata sejenisnya. Seakan-akan Allah ingin menunjukkan
bahwa nikmat yang Allah berikan kepada manusia itu tidak bisa diingakri
keberadaannya oleh manusia. Yang bisa dilakukan oleh manusia adalah
mendustakannya.
Dusta
berarti menyembunyikan kebenaran. Manusia sebenarnya tahu bahwa mereka telah
diberi nikmat oleh Allah, tapi mereka menyembunyikan kebenaran itu; mereka
mendustakannya!
Oleh sebab itu agar kita tidak termasuk orang yang mendustkan nikmat
Allah mengawali tulisan singkat ini marilah kita sama-sama bersyukur kepada
Allah SWT atas segala Nikmat yang telah di berikan-Nya
Lalu, bagaimana cara
mensyukuri nikmat Allah…?
Banyak cara yang bisa kita lakukan
contoh kecilnya yaitu memperbanyak membaca Hamdallah dan yang paling terpenting
adalah tidak menyia-nyiakan kesempatan yang Allah berikan kepada kita dengan
memperbanyak amal ibadah kita karena pada hakikatnya Allah menciptakan kita
adalah untuk beribadah kepada-Nya (QS. Adz-Dzariyaat [51]:
56)
Sahabat ….
Tinggal
hitungan hari saja kita sudah memasuki bulan Ramadhan, jika saat ini usia kita
rata-rata 20 tahun keatas bisa kita bayangkan bahwa ini merupakan Ramadhan yang
kedua-puluhan kalinya bagi kita. Tapi, anggap saja kita mulai bisa memahami
kewajiban di bulan Ramadhan itu saat
kita berumur 15 tahun usia baligh. Berarti ini merupakan Ramadhan yang ke 6
ataupun ke 7 kalinya
Apa maksud dari hitung-hitungan di
atas?
Jika saat ini kita sudah
pernah bertemu dengan bulan Ramadhan ± sebanyak 7 kali……
hal ini berarti, bulan ini
bukan bulan yang asing bagi kita,
tentunya kita sudah tahu
kewajiban yang harus kita laksanakan,
larangan yang harus kita
tinggalkan, sebagai seorang yang beriman
tentunya,
karena seruan berpuasa itu
adalah kepada orang-orang yang beriman
dan outputnya adalah
orang-orang yang bertaqwa…
Nah, sekarang
pertanyaan baru muncul di benak kita..,
Apakah selama ini puasa kita telah menjadikan
kita orang yang bertaqwa?
Atau justru kita
menjadi orang-orang yang disebutkan dalam hadis rasulullah yang artinya
“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia
tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.”
(HR. Ath Thobroniy dalam Al Kabir dan sanadnya tidak mengapa. Syaikh Al
Albani dalam Shohih At Targib wa At Tarhib no. 1084
Jawabannya
tentu ada pada diri kita sendiri dan bisa kita rasakan sendiri,
Sahabat….
Jika selama ini puasa
kita belum memberikan perubahan apa-apa pada diri kita, lantas
Apakah kita ingin terus
mengulang hal yang sama ? hari ini kita masih beruntung sudah sejengkal lebih
dekat dengan bulan yang mulia ini sementara lihatlah di sekeliling kita mungkin
Ramadhan tahun lalu kita masih melihat saudara-saudara kita bahkan bersama
mereka menjalankan ibadah puasa namun untuk tahun ini mereka sudah tidak
bersama kita lagi, sudah lebih dulu dipanggil oleh Allah SWT..
Jadi sekali lagi jangan
sia-siakan kesempatan ini !
Lalu, Bagaimana agar puasa kita di bulan Ramadhan
ini menjadikan kita orang-orang yang bertaqwa?
Saya rasa sudah ada
banyak tips yang pernah di sampaikan oleh para penceramah, dan bahkan sudah
banyak tulisan yang membahas tentang hal itu namun menurut saya pada
intinya adalah kesadaran kita dalam
menjalankan ibadah puasa ini.
Sadar bahwa puasa bukan
hanya tentang menahan lapar dan haus,
Sadar bahwa puasa
adalah melawan hawa nafsu kita sendiri,
Jika kita sadar
tentunya kita tidak akan mendekati hal-hal yang membatalkan puasa
Jika kita sadar
tentunya kita tidak ingin melewatkan Ramadhan ini dengan ibadah yang
biasa-biasa saja karena begitu banyak keistimewaan yang Allah berikan di bulan
ini
Jika kita benar-benar
ingin puasa kita membekas dalam diri kita, maka sudah sejauh manakah persiapan
kita?
Apakah sudah sejauh
mata memandang? atau justru masih di sekitaran yang dekat-dekat saja?
Sahabat….
Jika puasa ibarat
sebuah training maka tentunya butuh persiapan yang matang, butuh kesungguhan
dalam diri kita untuk benar-benar menjalankan puasa sebaik mungkin.
Jika Generasi emas umat ini, generasi salafush shalih, mereka selalu
mempersiapkan diri menyambut Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Bahkan Sebagian
ulama salaf mengatakan,
”Mereka (para sahabat) berdo’a kepada Allah selama
6 bulan agar mereka dapat menjumpai bulan Ramadlan.” Lalu kenapa
kita tidak ?
Bulan Ramadhan memang tinggal ±6 hari lagi, namun masih ada waktu untuk
kita mempersiapkan diri,
Mulailah menata hari-hari kita agar terbiasa untuk bangun shalat
tahajjud,
Memperbanyak membaca Al-qur’an
Dan memperbanyak ibadah-ibadah Sunnah lainnya,
Mudah-mudahan
ini menjadi Ramadhan terbaik kita. Karena tidak ada jaminan, kita bisa bertemu lagi
dengan bulan Ramadhan.
Mari kita berlomba-lomba untuk memperbanyak ibadah dan mudah-mudahan
kita bisa Istiqamah menjalankannya, Amin…
Sign up here with your email